KERAGAMAN = Suatu kondisi pada kehidupan masyarakat.
(Oleh Afifah Chairani, Akuntansi 2015)

Keberagaman
adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam
berbagai bidang. Perbedaan tersebut terutama dalam hal suku bangsa, ras, agama,
keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, ekonomi, dan jenis kelamin.
Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan
bangsa. Keberagaman yang ada di Indonesia disatukan oleh semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang bermakna “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.
Keberagaman di
Indonesia (multikultural) tidak selamanya mengundang keindahan. Keberagaman
tersebut dapat memicu gejolak perselisihan. Istilah multikultural akhir-akhir
ini mulai diperbincangkan di berbagai kalangan berkenaan dengan merebaknya
konflik etnis di negara ini. Multikultural yang dimiliki Indonesia dianggap
faktor utama terjadinya konflik. Konflik berbau SARA yaitu suku, agama, ras,
dan antargolongan yang terjadi di Jakarta, Aceh, Ambon, Papua, Kupang, Maluku
dan berbagai daerah lainnya adalah realitas yang dapat mengancam integrasi
bangsa di satu sisi dan membutuhkan solusi konkret dalam penyelesaiannya di
sisi lain.
Isu berkaitan
dengan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dan radikalisme akhir-akhir
ini semakin mengganggu masyarakat dan memberi dampak terhadap perekonomian
Indonesia. Hal ini perlu segera diatasi karena dapat berpengaruh negatif
terhadap ekonomi nasional.
Berbagai
bentuk tindakan yang mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA), intoleransi, serta radikalisme telah menghantam urat nadi perekonomian
nasional. Pasar keuangan dan pasar modal Indonesia mulai bergejolak pada bulan
November 2016. Saat itu muncul sentimen negatif yaitu kasus tuduhan penistaan
agama terhadap Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah ormas pun turun ke jalan atau
aksi damai untuk meminta Presiden Joko Widodo segera memproses hukum Ahok.
Masyarakat indonesia yang tidak mendukung Ahok akan terus bergejolak selama
proses hukum berlangsung.
Kasus
penistaan agama dengan tersangka Ahok memberikan dampak negatif bagi persatuan
dan kesatuan bangsa serta perekonomian di Indonesia. Masyarakat indonesia
menjadi berkubu-kubu antara yang pro dan kontra terhadap Ahok. Sedangkan dari
sudut pandang perekonomian, isu SARA ini mengakibatkan rupiah melemah cukup
dalam, dibandingkan mata uang negara lain di kawasan. Tidak hanya itu, sejak
awal November 2016 dana investor asing hengkang dari pasar saham maupun
obligasi.
Hal itu dikarenakan kondisi di Indonesia dianggap tidak aman sebagai
lahan investasi sehingga para investor tidak mau mengambil resiko dari meluasnya
isu SARA di Indonesia. Para pengusaha Indonesia juga mengalami kerugian yang
cukup besar. Selama kasus SARA meluas sering terjadi aksi damai yang melibatkan
masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia. Hal itu menyebabkan penurunan
sejumlah aktivitas dalam perusahaan selama aksi damai, penurunan daya beli
masyarakat, dan penurunan omset perusahaan karena banyak berbagai usaha yang
tutup selama beberapa kali aksi damai berlangsung. Jika isu SARA semakin meluas
maka dampak yang ditimbulkan bukan hanya memecah belah persatuan bangsa, tetapi
juga melemahkan perekonomian bangsa.
Tanggungjawab
untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bukan hanya milik pemerintah tetapi
masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga kondisi negara supaya tetap
kondusif, aman, dan jauh dari konflik SARA. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah
memperkuat agama dengan kepercayaan masing-masing, saling menghormati satu sama
lain, menghindari perkataan yang dapat menyinggung suku, agama, ras, dan
antargolongan yang berbeda, serta memiliki hati yang luas dengan memandang suatu
masalah dari berbagai sudut pandang.
0 comments:
Post a Comment