Sekarang
ini, internet sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan manusia.
Banyaknya kemudahan dan manfaat yang ditawarkan, membuat manusia bergantung
pada internet. Salah satunya dalam mendapatkan dan berbagi informasi. Sayangnya,
kemudahan-kemudahan yang ditawarkan tersebut dimanfaatkan oleh beberapa pihak
untuk melakukan kejahatan atau yang biasa disebut Cyber Crime.
Cyber Crime
adalah bentuk kejahatan dengan memanfaatkan internet sebagai media untuk
melakukan tindak kejahatan. Selain karena adanya peluang yang besar, Cyber
crime terjadi karena didukung oleh berbagai macam tools. Diantaranya adalah Malware, Botnets, Virus, Trojan
Horse, Spyware, Dark net, Money mules, Ransomware.
Belum
lama ini, dunia dihebohkan dengan adanya sebuah cyber crime berupa Ransomware dengan
korban dari seluruh belahan bumi. Ransomware sendiri adalah software yang dapat block
akses ke komputer sampai pengguna setuju membayar sejumlah tebusan yang
telah ditentukan oleh si attacker.
Menurut para ahli, ransomware ini merupakan cybercrime yang paling berkembang
cepat saat ini. Ransomware memiliki beberapa tipe, diantaranya Cerber, Crysis, CryptoLocker, CryptoWall, CTB-Locker, Jigsaw,
KeRanger,
LeChiffre, TeslaCrypt, TorrentLocker, ZCryptor dan WannaCry. Tipe Ransomware
WannaCry ini
lah yang sedang menjadi topik paling
hangat diperbincangkan saat ini. Wannacry atau dikenal juga WCry atau
WanaCryptr adalah ransomware yang menyerang Windows melalui Microsoft exploit
atau biasa dikenal juga sebagai EternalBlue yang tersebar luas dan mempengaruhi
organisasi-organisasi di dunia. Sekitar 200.000 organisasi di 150 negara sudah
terkena Ransomware Wannacry ini dalam waktu yang singkat
Sekelompok hackers bernama Shadow Brokers dikabarkan mencuri
tool senjata cyber milik dinas intel Amerika Serikat, NSA dan membocorkannya ke
internet. Itulah mengapa WannaCry bisa menyebar luas dalam waktu relatif
singkat.
Bagaimana Ransomware Wannacry
menyerang computer?
Ransomware
Wannacry menyerang computer dan memanfaatkan celah pada software Windows dengan
cara merubah enkripsi file sehingga file tidak bisa di akses kecuali dengan
kode dekripsi. Ransomware Wannacry menyerang local disk pada computer dan
merubah enkripsi file, dokumen, spreadsheet serta data-data yang dianggap
penting bagi si pemilik data. Setelah itu, Ransomware Wannacry akan menyerang
Network Storage, dimana data-data penting dan sensitive di simpan. Melalui
network storage, Ransomware Wannacry juga akan menyerang computer-computer yang
tersambung, sehingga seluruh computer di perusahaan tersebut dengan network
storage yang sama tidak bisa mengakses data-datanya. Ransomware Wannacry juga
akan menyerang dan menghapus Volume Shadow Copy Service-based backup (VSS-based
backup), sehingga data backup tidak bisa diakses. Dimana fungsi dari VSS-based
backup ini adalah mem-backup data saat computer diserang oleh attackers. Untuk
bisa mengakses kembali file-file tersebut, pengguna diharuskan membayar
sejumlah uang untuk mendapat kode dekripsi.
Banyak sector yang menjadi korban Ransomware Wannacry.
Diantara adalah rumah sakit, telekomunikasi, perusahaan tingkat menengah dan
bank. Seperti rumah sakit di United Kingdom, jaringan telekomunikasi di Spanyol
dan juga system computer pemerintah di Rusia menjadi korban dari Ransomware
Wannacry. Dibidang ekonomi khususnya sector perbankan, India merasa khawatir
akan adanya Ransomware Wannacry ini. Hal ini dikarenakan kurang updatenya
system perbankan di India. Karena keterbelakangan ini lah, sekitar 70% atm di
India merupakan target bagi Ransomware Wannacry. Indonesia pun tidak luput dari
ancaman Ransomware Wannacry ini. Untuk sector ekonomi, Indonesia aman dari ancaman
Ransomware Wannacry. Bank Indones Real Time Gross Settlement (BI-RTGS),
Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) and Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI) beroperasi secara normal. Namun, dalam sector kesehatan,
Rumah Sakit Dharmais Jakarta, menjadi salah satu korban dari Ransomware Wannacry.
Hal ini pertama kali terdeteksi pada Sabtu, 13 Mei 2017 di rumah sakit tersebut
dan mengakibatkan terganggunya proses pelayanan pasien.
Ada beberapa cara untuk Ransomware Wannacry diantaranya;
1. Sebelum menyalakan komputer:
a. Mencabut kabel data (LAN) yang tersambung
b. Mematikan WiFi yang otomatis tersambung ke komputer.
2. Setelah komputer
diyakinkan aman dan tidak tersambung ke Internet, maka komputer dapat
dinyalakan dan melakukan backup seluruh data ke
eksternal HDD atau USB flash drive.
3. Unduh security patch dari komputer berbeda yang tidak
terlalu kritikal fungsinya atau melalui komputer berbasis non-Microsoft.
4. Setelah selesai mem-backup data
dengan aman ke flash drive atau eksternal HDD, kamu dapat langsung
melakukan update melalui file yang telah diunduh pada
langkah terdahulu.
5. Silahkan melakukan akifitas seperti biasa setelah berhasil melakukan security update yang diperlukan.
Seiring zaman yang semakin canggih ini, maka dari itu hindarilah dan sering-seringlah kita memback-up data-data penting yang kita punya untuk menghindari hal yang kita tidak inginkan!
#Brotherhoodofaccounting
#Brotherhoodofaccounting


0 comments:
Post a Comment